Posts

Showing posts from September, 2016

DESA MILANGODAA

Sejarah Desa               Penduduk Desa Milangodaa berasal dari Daerah Gorontalo tepatnya dari suwawa. Kemudian menetap di desa Milangodaa dan mereka itulah yang kemudian berkembang menjadi penduduk Desa Milangodaa sampai dengan sekarang ini. Karena perkembangan penduduk dan lahan pertanian semakin luas, akhirnya menjadi sebuah pemukiman rakyat yang pada saat itu masih dipimpin oleh beberapa pemuka – pemuka ( yang ditokohkan ). Pada tahun 1950, barulah terbentuk Desa milangodaa dengan seorang Kepala Desa ( Sangadi ) yang pertama bernama Lapule Van Gobel yang berasal dari Molibagu.             Kata Milangodaa diambil dari bahasa Gorontalo yang artinya Muara Besar. Pemberian nama Milangodaa tersebut bermula pada saat terjadinya banjir tahun 1952, sehingga pendahulu saat itu memberi nama Desa Milangodaa.             Adapun periode kepemimpinan Kepala Desa / sangadi di Desa Milangodaa  adalah sebagai berikut : KEPALA DESA I           Lapule Van Gobel           Tahun 1950  s/d Tah

MILANGODAA BARAT

Sejarah Desa Milangodaa Barat mekar dari Desa Milangodaa pada Tahun 2004 dengan dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama DARWIS KUYO. Penduduk desa milangodaa Barat berasal dari daerah GORONTALO yaitu dari Daerah Talaga, Suwawa, dan Limboto dimana jumlah penduduk wilayah pada waktu itu hanya 80 KK. Bupati Bolaang Mongondow yang meresmikan Desa Milangodaa Barat adalah Ny. Ha. MARLINA MOHA SIAHAAN yang merupakan Bupati Bolaang Mongondow pada waktu itu. Sebelumnya penduduk Desa Milangodaa Barat mendiami daerah yang disebut KAMPUNG LAMA (Dusun III) dan merupakan Daerah MUARA SUNGAI. Pada masa Pemerintahan Kepala Desa DARWIS KUYO, Pemerintah Desa berpusat di KAMPUNG BARU (Milangodaa). Pada Tahun 2004 pada masa Pemerintahan Kepala Desa Yang bernama DARWIS KUYO, Desa MILANGODAA BARAT resmi di mekarkan dari Desa Milangodaa dengan jumlah KK pada saat itu berjumlah 80 KK yang dibagi dalam 4 (empat) Dusun, Dengan Pusat Pemerintahan Desa kembali lagi ke Daerah Kampung Lama. Peresmian Desa MILANGO

MOMALIA DUA

Sejarah Desa Berdasarkan riwayat sejarah desa Momalia II bahwa desa Momalia II adalah hasil pemekaran dari desa Momalia (Momalia induk). pada tahun 1995 sangadi desa Momalia DJ. B. Ointu mengajukan pengusulan pemekaran desa dan didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat desa yang dimekarkarkan. Pada waktu itu ada dua desa yang diusulkan sekaligus untuk dimekarkan, yaitu desa Momalia II yang kedudukannya berada di dusun V (Momalia Kiki) dan desa Momalia III berkedudukan didusun I (Lowoo). Setelah melalui beberapa Proses pengajuan tersebut, maka pada bulan mei 1996 ditetapkan menjadi desa persiapan. Desa Momalia II dengan penjabat sangadi desa persiapan yakni bapak Rustam Mokoagow .  dengan semangat yang membara, rakyat dan pemerintah yang terbentuk, melaksanakan pembangunan dengan sungguh-sungguh dan  terencana. Akhirnya dengan perjuangan ini maka pada bulan afril tahun 1997 pengesahan desa persiapan desa Momalia II menjadi desa yang definitif dan menetapkan kembali bapak Rustam Mokoago

MOMALIA SATU

Sejarah Desa Cerita yang turun temurun dari generasi ke generasi mengisahkan bagaimana terbentuknya desa momalia pada waktu itu.  Konon cerita orang tua-tua bahwa pada waktu ada sekelompak orang yang berasal dari daerah Gorontalo yang berlayar menggunakan rakit yang terbuat dari bambu air (WAWOHU) dan kelompok lain menggunakan perahu kecil (UTAEYA), bahasa Gorontalo asli, dengan tujuan mengembara mencari nafkah dan para juragan dengan tujan mencari musuh, karena pada waktu ada 3 suku yang terkenal dengan menggunakan perahu dan bersenjatakan panah sebagai pembunuh manusia apabila bertemu. Ketiga suku itu adalah, suku TOBELO, LOLODA, MANGGINANO. Sekelompak orang tersebut berlayar menyusuri tepian pantai selatan menuju arah timur dengan berbulan-bulan lamanya dan melewati beberapa tempat yang diberi nama sesuai dengan keadaan pada waktu itu yakni “LITO” berasal dari bahasa Gorontalo yang berarti satu teluk kecil yang tersembunyi dan sunyi tanpa penduduk dan ditumbuhi kayu-kayuan.

DESA SAKTI

Sejarah Desa Desa Sakti merupakan hasil pemekaran dari Desa Sinombayuga yang diawali dengan rapat musyawarah panitia, sehingga melahirkan satu kesepakatan untuk melaksanakan pemekaran dan mendapat respon dari Pemerintah Desa dan Pemerintah Kecamatan. Dengan persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow yang diwujudkan dengan Surat Keputusan Bupati Bolaang Mongondow No . 103 tanggal 4 Juli Tahun 2006, sehingga lahirlah Desa Persiapan Sakti yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Bupati Bolaang Mongondow No, 104 Tanggal 2 Agustus tahun 2006 telah dikukuhkan menjadi Desa Definitif. Desa Sakti merupakan hasil pemekaran dari Sinombayuga yaitu dari kata SAKTI yang diambil dari kependekan kata Sinombayuga Adalah Keturunan Ilmu artinya Sinombayuga keturunan orang berpendidikan.

DESA TONALA

Sejarah Desa Penduduk Desa Tonala berasal dari desa Meyambanga yang tepatnya adalah desa pemekaran, yang awal wilayah dusun II dan dusun III Desa Meyambanga. Kemudian warga masyarakat yang berada di kedua dusun tersebut mengadakan musyawarah bersma dengan Badan Perwakilan Desa dan Pemerintah Desa pada waktu itu untuk merencanakan Pemekaran Desa Meyambanga menjadi 3 (tiga) Desa. Setelah beberapa kali perundingan maka disepakati bahwa, Dusun II dan Dusun III berdiri menjadi Satu Desa dan diberi nama  DESA TONALA. Asal Kata Nama Tonala Adapun nama desa Tonala di ambil dari sejarah orang – orang tua kampung yang ada di wiliayah ini. Konon di wilayah ini tumbuh sebatang pohon besar yang bernama  Pohon Tangalo . Pohon tersebut tumbuh subur dan rindang yang boleh masyarakat pada waktu itu dianggap keramat, sehingga oleh orang – orang tua pada waktu itu dijadikan basis pertahanan untuk melawan atau mengusir para penjajah yang datang ke wilayah ini. Desa Tonala terbentuk berdasarkan Su

DESA MEYAMBANGA

Sejarah Desa Sejarah Desa Asal usul Penduduk Desa Meyambanga Penduduk Desa Meyambanga memulai pemukiman dari proses perladangan pada sekitar abad ke XIX oleh kurang lebih 40 orang asal dari daerah Gorontalo ( Sekarang Provinsi Gorontalo ) dibawah prakasa HEME DENTAW serta kawan – kawanya antara lain PAKEY, UMBALO, dan MATEDE saat itu hutan daratan belum terjamah oleh manusia dan mereka inilah yang pertama – tama merombak hutan menjadi areal perladangan dengan lebih dulu membuat pinggiran pantai seperti pasir putih manggadaa, Tonala ( Lokasi Pasar ), Pinongkuda terus merambah ke timur TAPA BILUANGO ( Kampung Baru ) Dan DUDEPUHE, Disaat sepserti ini di antara mereka ada yang kerasan dan betah berladang sehingga terus menetap dan keturunan merekalah yang kemudian berkembang menjadi penduduk Desa Meyambanga, Seperti Heme Dentaw, Umbalo Botutihe, Kaupe Ruhban. Atas komando dari Heme Daintaw dan berkenaan dengan lahirnya seorang bayi pada tahun 1901, sehingga diberi nama “Kinali “ ko

DESA LUWO'O

Sejarah Desa SEJARAH DESA LUWOO Untuk melihat latar belakang Sejarah Desa Luwoo dapat ditinjau dalam dua priode, yaitu Priode sebelum Definitip dan sesudah  Definitip. Periode Sebelum Definitip Pada tahun 1992 Luwoo di datangi oleh 3 (tiga) orang untuk membuka perkebunan. Sebelah barat dikuasai oleh Kadera Bulupu Nelo alias Bapu Konoo yang merupakan anak emas dan seorang pemburu dari Raja Bolango Polopa Van Gobel. Bagian tengah dikuasai oleh Teme Tekulu dari Gorontalo dan bagian timur dikuasai oleh Teme Talena Ointu dari Molibagu.Ketiga orang sepakat memberikan nama Luwoo yang memiliki arti “Hol” atau “Teluk”. Pada waktu itu Luwoo terbagi 2 (dua) yaitu Luwoo Kiki dan Luwoo Daa yang artinya Hol Kecil dan Hol Besar. Wilayah Pemerintahan Luwoo pada waktu itu berkedudukan di Pilolahunga dan Sangadinya (Kepala Desa) adalah Teme Asmina yang berada di wilayah Bolaang Uki. Pada tahun 1937 Pemerintahan Pilolahunga di pindahkan ke  Momalia dan Sangadinya (Kepala Desa) adalah Hulawa

DESA LION

Sejarah Desa Asal penduduk Desa Lion, berasal dari daerah Gorontalo kususnya dari Bolango – tapa, di bawah pimpinan seorang yang bernama Volapa van Gobel alias Timbi Mitu pada abad ke XVI – 76 tepatnya pada tahun 1582. Mereka tinggal di Desa Lion selama beberapa puluh tahun lamanya, hingga masih sempat membuat sebuah rumah khusus yang disebut mahligai ( dalam bahasa Gorontalo malihe ) yaitu sebuah rumah besar sebagai tempat tinggal dari raja ( Polapa van Gobel ) serta membuka lahan pertanian di Ulu Lion yang lokasi tersebut di beri nama : Huliya. Huliya dalam bahasa Gorontalo berarti : rahasia, artinya tempat tersembunyi dan di rahasiakan, sebab pada saat itu merajalelanya bajak laut yakni orang-orang Loloda dan Mangginano. Sehingga masyarakat bersembunyi dilokasi tersebut untuk menghindari bajak laut. Kemudian rombongan dari Polapa van Gobel ini meneruskan perjalanan menuju kearah timur hingga sampai di Molibagu dan sebagian dari mereka yang tidak ikut lagi meneruskan perjal

DESA BOTULIODU

SEJARAH DESA Asal Mulai Berdirinya Desa Botuliodu Desa Botuliodu adalah sebuah Dusun yang terletak diujung Timur Desa Induk yaitu Desa Tolutu yang berjarak lebih 5 km, penduduk yang mendiami Dusun Botuliodu adalah berasal dari daerah Gorontalo tepatnya dari kecamatan Suwawa dengan jumlah pengikut 20 orang, yang dipimpin oleh 3 orang masing – masing: Basir Abdjul alias Ti Baumira, Hidjun Kamumu alias Teme Dewulu, Ayuba Kuyo Alias Bakiki Uliyana, Pada Tahun 1952. Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk semakin berkembang dan jarak pelayanan pemerintahan desa yang cukup jauh, maka masyarakat Dusun Botuliodu mengusulkan kepada pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow untuk membentuk sebuah desa. Atas respon dan petunjuk Sangadi Tolutu Bapak Anton Ma’sum yang disetujui Badan permusyawaratan (BPD) Desa Tolutu, menyatukan ide dan prinsip setuju Desa Tolutu akan dimekarkan menjadi 2 Desa yaitu Desa Tolutu dan Desa Botuliodu. Maka pada tanggal 11 Mei 2007, Bupati Bolaang Mongondow

DESA MODISI

Sejarah Desa Pada tahun 1969 desa Modisi dibawah Pemerintahan Desa Onggunoi (Bulow Paputungan(Probis))  dan pada tahun 1970 Lokasi Rumah Ibadah Desa Modisi (Jemaat GMIBM) masih berada di Pantai, Kemudian pada tahun yang sama juga, Desa Modisi Pindah di pegunungan (Lokasi Desa Modisi Sekarang) dibeli oleh Jemaat GMIBM Modisi. Pada tahun 1971 Desa Modisi disahkan/disetujui oleh Pemerintah Desa Onggunoi dibawah Pemerintahan atas nama M. H.. Badu pada tahun 1972 s/d 1973 Desa Modisi dibawah perwakilan Desa Onggunoi atas nama Moses Salale (Probis) Tahun 1974 s/d 1980 Desa Modisi di akui menjadi pedukuan, Desa Unggunoi dibawah pemerintahan Atas Nama Nimet Lumikis. Tahun 1980 sampai dengan 1985 desa modisi diusulkan menjadi desa persiapan tahun 1985 sampai dengan 2007.  Desa Modisi menjadi desa definitive dibawah pemerintahan Nimet Lumikis. Tahun 2007 Desa Modisi diadakan pemilihan Kepala Desa  pada tahun yang sama juga, Kepala Desa (Sangadi) yang terpilih atas nama Noldy Salea masa p

DESA ILIGON

Sejarah Desa DESA ILIGON  adalah desa hasil Pemekaran Desa Posilagon, Pada tahun 1980 Iligon belum menjadi desa, Iligon adalah wilayah perkebunan yang disebut dengan perkebunan Bulu Tikus, seiring dengan  jalannya dari waktu kewaktu, maka masyarakat Iligon, yang pada Umumnya adalah berasal dari Sanger (Biaro) yang berjumlah 15 kk, untuk pindah dari desa Posilagon alasannya, karena desa Posilagon sering terjadi banjir, sehingga dari 15 kk ini mengambil keputusan untuk pinda tempat tinggal kewilayah kebun bulu tikus. Dari waktu kewaktu maka bertamaba lah jumlah kk, maka yang tadinya masi kebun Bulu Tikus maka telah menjadi dusun empat (IV) dari desa Posilagon, dibawah pemerintahan/sangadi J.F Gerung Sikopong, pada tahun 2005, dusun IV menjadi desa persiapan, dengan jumlah penduduk 322 jiwa, dan pemerintah Bolaang  Mongondow mengangkat pelaksana harian (PLH) untuk menjabat Sangadi desa persiapan Iligon yaitu kepala dusun IV yaitu  PARMENAS PATUWO   selama dua tahun,dan pada tahun 2007

DESA DUMAGIN B

Sejarah Desa A walnya Dumagin dihuni oleh manusia sekitar tahun tiga puluhan dan masih status perkebunan. Sekitar dua tahun kemudian Dumagin dibawa pemerintahan (pedukuan) Desa Onggunoi tahun 1932 s/d 1935 dibawa pemerintahan dari Sangadi Seleng Mokoagow. Dan pada tahun 1936 S/d 1937 masih tetap Pedukuan Onggunoi dibawa pemerintahan Sangadi Gimilot Kadengkang. Pada tahun 1938 Desa Dumagin menjadi desa otonom s/d 1942 dibawa pemerintahan Sangadi Bio T Damongayo. Tahun 1942 s/d 1946 Sangadi Dumagin dijabat Oleh N.N PATOLENGANENG. Pada tahun 1946 s/d 1949 sangadi dijabat Oleh MOHAMA MAKALALAG. Tahun 1949 s/d 1953 Sangadi dijabat Oleh N.N PATOLENGANENG sekaligus pemisahan dua desa Dumagin A – B. Pada tahun 1949 s/d 1959 sangadi dijabat Oleh K.B PANAYI setelah K.B PANAYI Tahun 1959 s/d 1962 sangadi Dumagin dijabat Oleh H.B MAKALALAG. Tahun 1962 s/d 1965 Sangadi Dumagin B dijabat Oleh K.B PANAYI Yang Kedua Kali. Tahun 1965 s/d 1966 Sangadi Dumagin B dijabat Oleh P.B MAKALALAG. Setelah

DESA DUMAGIN A

Sejarah Desa Desa Dumagin. A merupakan  salah satu desa dari kesembilan desa di Kecamatan Pinolosian Timur. Penduduk desa dumagin. A awalnya merupakan pindahan dari pulau Saiu pada tahun 1935, dan pada saat itu jumlah kepala keluarga 120kk dan kemudian tinggal di perkebunan sekarang namanya Luagon/urak (Bahasa Mongondow) artinya ular. Pada tahun 1936 terjadi banjir besar. Pada tahun tersebut sebagian penduduk (55kk) lari meninggalkan desa dengan tujuan kembali ke pulau Siau dan lainnya tersebar wilayah Bolaang Mongondow dan Minahasa. Bersamaan itu pula Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow mengetahui bahwa di desa Dumagin terjadi bencana yaitu banjir, kemudian pemerintah mengunjungi ke desa Dumagin dengan maksud untuk melihat keberadaaan masyarakat dan untuk menjelaskan bahwa jangan meninggalkan desa tanpa sepengetahuan Pemerintah Kabupaten dan pada sast itu sesuai kesepakatan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow dan masyarakat, kembali ke pulau Siau kira-kira 48kk, dan yang m

DESA TOROSIK

Sejarah Desa ASAL USUL LEGENDA DESA Desa torosik adalh jelmaan dari nama desa pertama yaitu desa “TOGOP” yang artinya berasal dari nama kayu yang memiliki getah yang unik.getah ini sangat lengket dan bias di gunakan untuk menjerat berbagai jenis burung. Awal mula terjadinya desa torosik adalah atas prakarsa dari lima belas orang yang diketahui oleh bapak O..L.MOKOAGOW (OSEN MOKOAGOW) yang ketika itu bapak osen mokoagow baru menyerahkan jabatan sebagai sangadi desa tobayagan padatahun pada tahun 1952.dalam bebas tugas sebagai sangadi beliau berkeinginan untuk membuka perkebunan dilokasi rata “TOGOP’’ atau desa torosik sekarang,areal perkebunan tersebut masih merupakan areal wilayah perkebunan desa tobayagan pada waktu itu. Seiring perjalanan waktu,dari lima belas kepala keluarga awalnya membuka kebun rata togop tersebut pada akhirnya lama-kelamaanpun bertambah masyarakat yang datang untuk O.L.MOKOAGOW untuk menjadikan perkebunan togop dijadikan sebagai pemukiman atau sebuah de

DESA MATAINDO

Sejarah Desa      Asal Usul Legenda Desa Desa Mataindo merupakan salah satu Desa yang sudah cukup tua diwilayah kecamatan Pinlosian Tengah, yang sebelumnya merupaka wilayah Kecamatan Pinolosian Barat, kemudian dimekarkan dan sudah termasuk dalam wilayah Kecamatan Pinolosian Tengah. Sejak awal Desa ini berdiri dibawah kepemimpinan Sangad Bapak Abdul Latif Gonibala, dan selanjutnya sudah terjadi beberapa kali kepemimpinan, Desa ini beridiri sejak tahun 1942. Letak wilayah Desa Mataindo sekarang ini, yakni sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lolayan, sebelah selatan berbatasan dengan laut Maluku, sebelah barat berbatasan dengan desa Lungkap kecamatan Pinolosia Induk dan sebelah timur berbatasan dengan desa Torosik. Dan pada tahun 2012 tepatnya tanggal 20 Desember 2012, Desa ini dimekarkan menjadi dua Desa yaitu Desa Mataindo induk dengan Desa Mataindo Utara. Oleh bapak bupati Bolaang Mongondow Selatan [H.Herson Maiyulu Sip]. Desa Mataindo Induk berada disebelah selatan

DESA DEAGA

Sejarah Desa SEJARAH NAMA DEAGA “DEAGA” merupakan salah satu nama desa yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, tepatnya di Kecamatan Pinolosian Tengah. DEAGA sendiri merupakan desa yang multi potensi, mulai dari Pertanian, Kelautan, Perikanan dan juga kental akan budaya/ adat istiadat. Hal diatas dibuktikan dengan sejarah yang unik yang dimiliki oleh desa Deaga, yaitu tentang asal usul nama DEAGA sampai terbentuklah sebuah desa. Menurut sejarah  desa Deaga, nama DEAGA merupakan nama yang berasal dari sepasang saudara yaitu “MAMUN dan DEAGA” DEAGA merupakan nama seorang gadis cantik. Pada suatu ketika keberadaan DEAGA tidak lagi ketahui, alasan menghilangnya DEAGA sendiri masih memuat tanda tanya besar bagi masyrakat desa. Bahkan sampai saat ini kuburan atau jasad dari DEAGA tidak ditemukan.  Menurut masyarakat desa “ MAMUN dan DEAGA” marupakan penunggu yang ada di desa tersebut. Hal ini diyakini oleh masyarakat desa karna dalam kehidupan masyarakat, serin