DESA SOPUTA
Sejarah Desa
Tertulis/terdengar cerita daerah pedesaan yang subur, tumbuhan yang menghijau, ditas tanah yang datar ditumbuhi pohon dan semak yang masih lebat, hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan damai meskipun penduduk-penduduk dalam kehidupan primitive, di sebuah dusun yang bernama SOPUTA. Soputa diambil dari bahasa suwawa yang artinya Pinobauta, yang sebelah selatan terpampang teluk tomini yang mempunyai potensi yang sangat besar dengan ikan tunanya serta ikan batu dan terumbu karang yang masih utuh dan sangat terjaga kelestariannya merupakan potensi buat desa Soputa.
Desa Soputa merupakan pemekaran dari desa Pangia yang terletak berada sebelah timur desa Soputa.
Desa Soputa lama kelamaan menjadi ramai dengan adanya pendatang yang tinggal menetap di desa Souta dan terkenal dengan tanah pertanian yang subur dengan tanaman palawijaya dan tanaman perkebunan seperti Cengkeh, Kelapa, Cacao, dan lain sebagainya. Sehingga banyak orang yang ingin menetap di Desa Soputa.
Proses terjadinya Desa Soputa memang memerlukan waktu yang cukup panjang dan seluruh masyarakat terlibat langsung dalam proses tersebut, dari tahun 2005 proses pemekaran mulai dilakukan secara berjenjang lewat aturan yang ada, namun baru terealisasi tahun 2006 setelah diresmikan oleh Bupati Bolaang Mongondow Ny Hj. Marlina Moha Siahaan pada tanggal 2 Desember 2006 di kelurahan Kotabangun Kotamobagu. Sampai dengan sekarang Desa Soputa berumur ± 8 tahun.
Adapun periode kepemimpinan Sangadi/Pemerintah Desa di Desa Soputa adalah sebagai berikut:
Nama Sangadi | Periode | |
SANGADI I | Wardin Latedu | Thn 2006 s/d 2009 |
SANGADI II | Risman Ibrahim | Thn 2009 |
SANGADI III | Wardin Latedu | Thn 2009 s/d 2011 |
SANGADI IV | Riskan Botutihe | Thn 2011 s/d 2012 |
SANGADI V | Umar Basalama | Thn 2012 s/d sekarang |