SEJARAH SINGKAT SALONGO BARAT

SALONGO BARAT

Desa salongo barat berasal dari pemekaran desa salongo, yang pada waktu itu terdiri dari satu dusun menjadi dua dusun kemudian berubah lagi menjadi 3 dusun dan masih merupakan dusun III, IV, VI Desa Salongo. Penduduk desa salongo barat mayoritas adalah suku Gorontalo. Setelah penghuninya semakin bertambah maka oleh Palimbo (Kardiat Nur) selaku yang tertua di kampung itu bersama Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Perempuan, kemudian ditambah dengan perjuangan dari Organisasi Pemuda yaitu Forum Pemuda Peduli Dusun (FDDP) yang diprakarsai oleh beberapa Generasi Muda yaitu Bapak Asril Tuadingo, Sirjhon Katili, Hairudin Djuma, Rudianto Nggai, Rolan Bad, Hendrik Amu dengan beberapa pemuda lainnya dengan menjadikan kampung itu menjadi sebuah desa yang otonom. Maka pada tahun 2008 wacana pembentukan Desa Salongo Barat mulai menggaung sampai ketingkat kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan pada akhirnya wacana tersebut terus menjadi aspirasi masyarakat dan diwujudkan oleh Bapak Anis K. Tuadingo selaku Sangadi Salongo.

Atas dorongan dan kerja sama semua pihak maka pada tahun 2009 terwujudlah perjuangan itu dengan diawali pembentukan panitia pemekaran desa yang diketuai oleh Bapak Sudiro Nggai bersama Tokoh-Tokoh Masyarakat. Namun dengan berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tentang Pembentukan dan Penggabungan Desa maka pada tahun 2011 Panitia Pemekaran berubah menjadi Panitia Pembentukan Desa yang pada saat itu diketuai oleh Bapak Harson Ahaya bersama dengan anggota. Seiring dengan berjalannya waktu dan dengan pengawalan oleh Bapak Gustamil Katili, S.Pd. I selaku Anggota DPRD Kab. Bolmong Selatan yang merupakan perwakilan dari Desa Pemekaran tersebut, maka pada tanggal 20 Februari 2012 lahirnya Desa Salongo Barat menjadi sebuah Desa Persiapan dengan dilantiknya Penjabat Sementara Sangadi Salongo Barat atas penunjukan Sangadi Salongo.

Selama Bapak Iskandar Pakaya memimpin Desa Salongo Barat terjadilah perubahan yang cukup drastic dengan masuknya segala pembangunan-pembangungan Desa yang didanai oleh APBD I, APBD II dan APBDes bahkan SWADAYA masyarakat yang terdorong dengan semangat ingin membangun Desa yang tercinta. Sehingga seluruh masyarakat turut andil dalam pembangunan Desa.

Popular posts from this blog

TOLONDADU SATU

SEJARAH SINGKAT DESA DUDEPO

Dibalik Rahasia Trader Swinger