OP saat Overbought atau Oversold di H4


 
BISA DI COBA

Banyak cara untuk melakukan OP (open posisi), dan kesemuanya itu tidak pernah lepas dari loss atau profit. Teknik OP juga tidak sedikit, bahkan juta'an teknik yang sudah di publikasikan oleh guru-guru trading dari jaman dahulu hingga sekarang. Tapi kenapa teknik itu masih saja di buru oleh semua trader ?
Karena setiap teknik mempunyai kelemahan (loss) dan itu yang membuat trader selalu mencari teknik yang di rasa olehnya sesuai dengan style tradingnya.

Sekarang cobalah OP disaat overbought atau oversold di time frame (TF) H4 saja.
Bagi yang biasa mengandalkan indikator, silahkan amati indikatornya masing-masing, dan cobalah berpedoman dengan itu saja. Secara teori tampak mudah, tapi secara psikologis belum tentu semudah itu, akan banyak godaan yang muncul di pikiran kita saat akan melakukan OP sesuai rule tersebut. Disini letakujian kesabaran dalam menunggu moment, dan rasa terburu-buru yang akan tetap saja menjadi kebiasaannya.

Jika seperti contoh chart, tampak kondisi harga naik sudah sangat tinggi di TF H4, secara logika naik turunnya harga, meskipun naik terus ada kalanya candle harus retrace / turun dulu baru naik kembali. Moment turun inilah yang kita tunggu, selama belum tampak retrace yang lumayan besar, maka resiko naik secara kuat itu kecil. Teknik ini adalah dasar untuk menjadi trader swinger, hanya saja point / pips yang di kejar tidak sebesar target trader swinger.

Pemilihan pair bebas, trend mingguan yang coba kita tangkap saat ada tanda-tanda pembalikan arah.Lebih condong ke arah Averaging untuk teknik ini. Pending Order (PO) hanya di persiapkan jika ternyata arah OP kita salah / masih kuat / trend belum berubah. Semisal awal menemukan ciri-ciri kondisi pair yang sudah overbought atau oversold di TF H4, maka contoh OP awal (jika sesuai contoh chart) :

OP sell lot 0.01, dengan TP 300 - 600 point (broker 5 digit), tanpa SL. Pasang PO Sell limit dengan lot yang sama 0.01 berjarak 250 point di atasnya, hingga 3 x averaging atau lebih dengan jarak yang sama antar PO. Segera close / batalkan PO jika langsung hit TP (boleh cut profit jika ternyata retrace menunjukkan tanda-tanda tidak terlalu dalam). Tapi jika PO tersambar dulu maka close jika balance / equity kembali semula atau akumulasi profit mesti sedikit. Teknik ini khusus buat ketahanan wajar (untuk PO dengan lot yang sama), tapi jika ketahanan lebih kuat, maka averaging berkelipatan. Contoh OP sell 0.01 maka PO sell limit jarak 250 point di atasnya pasang lot 0.02, pasang lagi lot 0.04, dan lagi 0.08 dan seterusnya.

Untuk jarak antar PO, bisa di setting sesuai selera asal jangan terlalu dekat jaraknya, atau bisa taruh PO di batas-batas resistance / support yang di temukan. Kelemahan teknik ini, jangan coba-coba jika ketahanan modalmu lemah, sekali salah langsung kalah (ludes). Dan jangan pakai teknik ini disaat kondisi sideways, karena sekali harga sudah running dengan kuat dan posisi kita salah, akan sangat jauh sekali pembalikannya (averaging tidak akan berdampak baik / malah akan memperlemah ketahanan yang berakibat MC).

Dalam mengenali tanda-tandanya, hanya jam terbang dan pengalamanlah yang bisa mengarahkan dengan benar. Masih mau mencoba teknik ini ?
Sekedar saran, belajarlah menemukan moment itu terlebih dahulu. Dalam seminggu untuk satu pasangan pair, biasanya terjadi 1 - 2 kali atau tidak terjadi sama sekali hingga 2 minggu (pada trend yang sangat kuat). Biasanya juga terjadi jika sudah dekat dengan batas support atau resistance (mulai jenuh dan melemah), dan jangan lupa ilmu candlelistik pembalikan arah akan sangat di perlukan dalam meminimalisir kesalahan averaging.


Popular posts from this blog

TOLONDADU SATU

SEJARAH SINGKAT DESA DUDEPO

Dibalik Rahasia Trader Swinger