SEJARAH SINGKAT DESA TOLUAYA
TOLUAYA
Pada dahulu kala terdapat sekelompok masyarakat bersama Pemimpinnya ( Raja ) hijrah dari Tapa/Gorontalo dimana terdapat kerajaan Bolango, mereka hijrah dengan melakukan perjalan sebagian melewati wilayah utara dan yang lainya melewati wilayah selatan. Masyarakat yang melewati wilayah selatan pada setiap wilayah tertentu mendirikan gubuk – gubuk untuk tempat tinggal dan menjalankan kehidupan mereka dengan bercocok tanam, sebagian kecil ada yang sengaja menetap karena diperintahkan Pemimpinnya, sebagian besar yang lain melanjutkan perjalanan ke arah timur hingga kemudian tiba disuatu tempat yang dirasakan cocok untuk menetap, hidup dan berkembang. Kemudian mereka menamakan daerah tersebut SOGUO. Masyarakat pada waktu itu dipimpin oleh seseorang yang di sebut JOGUGU sambil mereka menunggu pemimpinnya yaitu Raja yang beserta keluarganya yang melewati wilayah utara. Setelah Raja tiba, mereka kemudian mendirikan suatu pemukiman besar baru dan dibagi 3 wilayah yang masing – masing diberi nama MOLIBAGU, TOLUAYA dan POPODU sesuai dengan letak masing – masing. Untuk selanjutnya, pada saat kerajaan baru yang diberi nama Kerajaan Bolaang Uki didirikan, wilayah Molibagu, Toluaya dan Popodu dijadikan sebagai wilayah ibu kota kerajaan dan wilayah kekuasaan mencakup Tabilaa – Lion.
Seiring perkembangan zaman, sistem pemerintahan pun berubah, maka wilayah Kerajaan Bolaang Uki diubah menjadi Kecamatan Bolaang Uki, dimana Toluaya sebagai suatu wilayah pemukiman/perkampungan ikut berubah menjadi suatu wilayah yang disebut desa dan ikut masuk dalam wilayah Kecamatan Bolaang Uki. Karena perkembangan penduduk maka wilayah pemukiman penduduk pun mengalami perkembangan yang pesat. Desa Toluaya yang pada saat itu terdiri atas 2 dusun kemudian dimekarkan menjadi 4 dusun.
Dengan pertimbangan untuk lebih memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat maka pada tahun 2008 Desa Toluaya dimekarkan menjadi dua wilayah desa yaitu Desa Toluaya dan wilayah pemekaran diberi nama Desa Soguo. Setelah dimekarkan Desa Toluaya yang sebelumnya terdiri atas 4 Dusun tinggal terdiri dari 2 Dusun, kemudian untuk lebih meningkatkan distribusi pembangunan dan mempersempit wilayah jangkauan pelayanan pemerintah serta pemenuhan kebutuhan masyarakat, maka masyarakat Desa Toluaya melalui Badan Permusyawaratan Desa dan Pemerintah Desa bersepakat untuk memekarkan wilayah Desa menjadi 3 dusun dan hal ini berlaku sampai dengan hari ini.
Pada dahulu kala terdapat sekelompok masyarakat bersama Pemimpinnya ( Raja ) hijrah dari Tapa/Gorontalo dimana terdapat kerajaan Bolango, mereka hijrah dengan melakukan perjalan sebagian melewati wilayah utara dan yang lainya melewati wilayah selatan. Masyarakat yang melewati wilayah selatan pada setiap wilayah tertentu mendirikan gubuk – gubuk untuk tempat tinggal dan menjalankan kehidupan mereka dengan bercocok tanam, sebagian kecil ada yang sengaja menetap karena diperintahkan Pemimpinnya, sebagian besar yang lain melanjutkan perjalanan ke arah timur hingga kemudian tiba disuatu tempat yang dirasakan cocok untuk menetap, hidup dan berkembang. Kemudian mereka menamakan daerah tersebut SOGUO. Masyarakat pada waktu itu dipimpin oleh seseorang yang di sebut JOGUGU sambil mereka menunggu pemimpinnya yaitu Raja yang beserta keluarganya yang melewati wilayah utara. Setelah Raja tiba, mereka kemudian mendirikan suatu pemukiman besar baru dan dibagi 3 wilayah yang masing – masing diberi nama MOLIBAGU, TOLUAYA dan POPODU sesuai dengan letak masing – masing. Untuk selanjutnya, pada saat kerajaan baru yang diberi nama Kerajaan Bolaang Uki didirikan, wilayah Molibagu, Toluaya dan Popodu dijadikan sebagai wilayah ibu kota kerajaan dan wilayah kekuasaan mencakup Tabilaa – Lion.
Seiring perkembangan zaman, sistem pemerintahan pun berubah, maka wilayah Kerajaan Bolaang Uki diubah menjadi Kecamatan Bolaang Uki, dimana Toluaya sebagai suatu wilayah pemukiman/perkampungan ikut berubah menjadi suatu wilayah yang disebut desa dan ikut masuk dalam wilayah Kecamatan Bolaang Uki. Karena perkembangan penduduk maka wilayah pemukiman penduduk pun mengalami perkembangan yang pesat. Desa Toluaya yang pada saat itu terdiri atas 2 dusun kemudian dimekarkan menjadi 4 dusun.
Dengan pertimbangan untuk lebih memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat maka pada tahun 2008 Desa Toluaya dimekarkan menjadi dua wilayah desa yaitu Desa Toluaya dan wilayah pemekaran diberi nama Desa Soguo. Setelah dimekarkan Desa Toluaya yang sebelumnya terdiri atas 4 Dusun tinggal terdiri dari 2 Dusun, kemudian untuk lebih meningkatkan distribusi pembangunan dan mempersempit wilayah jangkauan pelayanan pemerintah serta pemenuhan kebutuhan masyarakat, maka masyarakat Desa Toluaya melalui Badan Permusyawaratan Desa dan Pemerintah Desa bersepakat untuk memekarkan wilayah Desa menjadi 3 dusun dan hal ini berlaku sampai dengan hari ini.