Teknik Kandang Domba (candle)
Seekor domba, begitu ada salah satu domba saja yang terlepas dari kandang, secara tidak langsung kawanan domba yang lain akan mengikutinya. Begitu pula dengan candle, bisa jadi jika ada satu candle yang terlepas dari batasanmu, maka candle yang lain akan mengikuti arahnya.
Secara psikologis, ini semacam naluri manusia, jika ada hal yang di anggap menarik perhatian maka tanpa sadar semua orang akan datang dan melihatnya. Dalam trading juga sama, jika melihat ada candle yang keluar dari batas yang di tentukannya maka trader yang lain akan tergugah untuk mengikutinya.
Lantas apa yang dapat mengundang trader sebanyak mungkin untuk ikut open posisi yang sama jika tidak ada ketertarikan yang sama ?
Padahal kita semua tahu kalau trading itu internasional, seluruh negara di dunia yang memainkannya, dan pasangan pair yang di tradingkan itu juga tidak satu ?
Apa bisa berkumpul dalam satu analisa yang sama di pasangan pair yang sama tentunya ?
Disinilah letak keunikan trading, akan selalu menjadi misteri bagi para pemainnya.
Dalam sejarah turun temurun, ajaran tentang trading tetap sama seperti apa yang di ajarkan oleh guru-guru sebelumnya, baik itu secara teknikal ataupun fundamental. Dengan tujuan, mengarahkan pola pikir trader itu sendiri agar bisa berfikir atau mengambil keputusan yang sama. Hanya saja letak permasalahannya, semua tergantung dari persentase terbesarlah yang memenangkannya (hukum supply demand).
Teknik ini sebenarnya simple, hanya memberi batasan atas dan bawah dengan garis mendatar saja. Hanya saja tidak semua candle bisa kita beri batasan jika seperti teknik kandang domba ini. Ada kondisi atau masa di mana harga (candle) sedang sideways sesaat, artinya saat itu semua trader sedang bimbang, mau open posisi tapi bingung mau ambil buy atau sell, terkesan sama-sama kuat atau berimbang, pada saat itulah kita mempersiapkan kandangnya. Dalam bahasa luar negeri lebih di sebut: teknik Wait and see.
Dan di akhir masa menunggu, mulailah satu demi satu trader itu masuk, semisal posisi sementara di menangkan pembeli, maka satu domba itu mulai keluar terlebih dulu dari kandangnya. Nah, satu candle yang keluar secara utuh ini yang menjadi sinyal konfirmasi dan mengundang trader yang lain untuk mengikutinya.
Untuk lebih jelasnya, lihatlah ketiga contoh chart di bawah ini.
Semoga Teknik Kandang Domba ini bisa menambah ilmu trading kita semua, untuk pemilihan waktu / Time Frame (TF) bebas sesuai kebiasaan trader itu sendiri (scalping, intraday or swinger). Hanya saja proses mencari kondisi "Sideways Sesaat", itu tergantung dari pengalaman trader itu sendiri (jam terbang). Atau gampangnya begini: "temukan kondisi candle yang berjejer rapi, semakin rapi semakin baik".
Sumber ardho ngelindur
Secara psikologis, ini semacam naluri manusia, jika ada hal yang di anggap menarik perhatian maka tanpa sadar semua orang akan datang dan melihatnya. Dalam trading juga sama, jika melihat ada candle yang keluar dari batas yang di tentukannya maka trader yang lain akan tergugah untuk mengikutinya.
Lantas apa yang dapat mengundang trader sebanyak mungkin untuk ikut open posisi yang sama jika tidak ada ketertarikan yang sama ?
Padahal kita semua tahu kalau trading itu internasional, seluruh negara di dunia yang memainkannya, dan pasangan pair yang di tradingkan itu juga tidak satu ?
Apa bisa berkumpul dalam satu analisa yang sama di pasangan pair yang sama tentunya ?
Disinilah letak keunikan trading, akan selalu menjadi misteri bagi para pemainnya.
Dalam sejarah turun temurun, ajaran tentang trading tetap sama seperti apa yang di ajarkan oleh guru-guru sebelumnya, baik itu secara teknikal ataupun fundamental. Dengan tujuan, mengarahkan pola pikir trader itu sendiri agar bisa berfikir atau mengambil keputusan yang sama. Hanya saja letak permasalahannya, semua tergantung dari persentase terbesarlah yang memenangkannya (hukum supply demand).
Teknik ini sebenarnya simple, hanya memberi batasan atas dan bawah dengan garis mendatar saja. Hanya saja tidak semua candle bisa kita beri batasan jika seperti teknik kandang domba ini. Ada kondisi atau masa di mana harga (candle) sedang sideways sesaat, artinya saat itu semua trader sedang bimbang, mau open posisi tapi bingung mau ambil buy atau sell, terkesan sama-sama kuat atau berimbang, pada saat itulah kita mempersiapkan kandangnya. Dalam bahasa luar negeri lebih di sebut: teknik Wait and see.
Dan di akhir masa menunggu, mulailah satu demi satu trader itu masuk, semisal posisi sementara di menangkan pembeli, maka satu domba itu mulai keluar terlebih dulu dari kandangnya. Nah, satu candle yang keluar secara utuh ini yang menjadi sinyal konfirmasi dan mengundang trader yang lain untuk mengikutinya.
Untuk lebih jelasnya, lihatlah ketiga contoh chart di bawah ini.
Semoga Teknik Kandang Domba ini bisa menambah ilmu trading kita semua, untuk pemilihan waktu / Time Frame (TF) bebas sesuai kebiasaan trader itu sendiri (scalping, intraday or swinger). Hanya saja proses mencari kondisi "Sideways Sesaat", itu tergantung dari pengalaman trader itu sendiri (jam terbang). Atau gampangnya begini: "temukan kondisi candle yang berjejer rapi, semakin rapi semakin baik".
Sumber ardho ngelindur